KONSEP PENTING ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Konsep Penting Analisa dan Perancangan Sistem
Analisa dan perancangan sistem adalah sebuah proses penguraian suatu pokok dan menyelidiki kedaan yang sebenarnya dalam membangun sebuah sistem. Ada banyak konsep yang harus dimiliki dalam analisa rancangan sistem, konsep utama didalam menganalisa sebuah perancangan sistem antara lain:
Dekomposisi: merupakan menganalisis bagan susunan atau komponen terkecil dalam sebuah sisitem lalu menyederhanakannya guna mempermudah desain dan pengembangan suatu sistem. Proses ini adalah faktor pendukung utama keberhasilan dalam analisis perancangan dan pengembangan sebuah sistem. Disini dibutuhkan ketelitian yang radikal, seorang analis dituntut untuk mampu bersikap revolusioner dalam pengembangan sistem. Proses dekomposisi ini cenderung dengan menganalisa indikasi kemungkinan munculnya subsistem dalam sistem. Dekomposisi berfungsi agar proses alur sistem mudah dimengerti, perawatan yang mudah dan meminimalisir indikasi pengulangan proses alur sistem.
Modularitas: standarisasi sasaran dan variasi dalam menciptakan suatu rancangan sistem sehingga model dapat ddigunakan dalam satu komponen yang sama. Setelah tahap dokomposisi dilaksakan dan dirasa final, maka komponen yang lahir tersebut diuraikan dan dikomposisikan berdasarkan fungsi, peran dan tugas masing-masing. Modularitas digunakan untuk menghindari inikasi kerumitan alur proses dalam sistem, modularitas adalah kemampuan bagi analin maupun pengembang untuk membangun, mengemas dan mendistribusikan Modul Ekstensi dan bagi pengguna untuk menginstal, mencopot dan memperbarui Modul Ekstensi.
Coupling: adalah saling keterkaitan atau penggandengan antara modul dalam suatu proses sistem, modul yang seperti ini harus lebih dulu diselesaikan seleksinya agar diketahui mana modul yang dapat berkerja secara mandiri dan mana modul yang harus disandingkan dengan modul lainnya atau kohesi. Copling sendiri terbagi lagi menjadi beberapa lapisan dimensi ; Data Coupling, coupling perangko, coupling kontrol, coupling eksternal, coupling umum dan coupling konten.
Kohesi: adalah keterikatan antar unsur dalam struktur sintaksis atau struktur wacana antar komponen elemen dalam modul yang sama. Kohesi menunjukkan tingkat ukuran ketergantungan antar elemen-elemen modul sistem, kohesi tinggi maupun kohesi rendah. Kohesi dan coupling adalah proses analisis yang mirip namum mempunyai perbedaan yang nyata dan kontras. Dengan kata lain, Kohesi adalah ukuran sejauh mana tanggung jawab modul tunggal atau modul yang independen. Sedangkan coupling adalah modul yang membutuhkan penggandengan antar modul atu kelas. Ada beberapa jenis Kohesi; kohesi bersama, kohesi logis, kohesi temporal, kohesi posedural, kohesi berurutan, dan kohesi fungsional.
Modul dengan kohesi tinggi cupling yang rendah cenderung lebih baik, karena kohesi tinggi dikaitkan dengan beberapa sifat perangkat lunak yang diinginkan termasuk ketahanan , keandalan, usabilitas ulang , dan mudah dipahamai.
Baca Juga: Teknik Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
Tentu saja konsep ini semua mangacu pada analisa dan pengelolaan pengembangan perangkat lunak yang lebih effesien, besar dan mempunyai siklus hidup yang panjang.
Modularitas: standarisasi sasaran dan variasi dalam menciptakan suatu rancangan sistem sehingga model dapat ddigunakan dalam satu komponen yang sama. Setelah tahap dokomposisi dilaksakan dan dirasa final, maka komponen yang lahir tersebut diuraikan dan dikomposisikan berdasarkan fungsi, peran dan tugas masing-masing. Modularitas digunakan untuk menghindari inikasi kerumitan alur proses dalam sistem, modularitas adalah kemampuan bagi analin maupun pengembang untuk membangun, mengemas dan mendistribusikan Modul Ekstensi dan bagi pengguna untuk menginstal, mencopot dan memperbarui Modul Ekstensi.
Coupling: adalah saling keterkaitan atau penggandengan antara modul dalam suatu proses sistem, modul yang seperti ini harus lebih dulu diselesaikan seleksinya agar diketahui mana modul yang dapat berkerja secara mandiri dan mana modul yang harus disandingkan dengan modul lainnya atau kohesi. Copling sendiri terbagi lagi menjadi beberapa lapisan dimensi ; Data Coupling, coupling perangko, coupling kontrol, coupling eksternal, coupling umum dan coupling konten.
Kohesi: adalah keterikatan antar unsur dalam struktur sintaksis atau struktur wacana antar komponen elemen dalam modul yang sama. Kohesi menunjukkan tingkat ukuran ketergantungan antar elemen-elemen modul sistem, kohesi tinggi maupun kohesi rendah. Kohesi dan coupling adalah proses analisis yang mirip namum mempunyai perbedaan yang nyata dan kontras. Dengan kata lain, Kohesi adalah ukuran sejauh mana tanggung jawab modul tunggal atau modul yang independen. Sedangkan coupling adalah modul yang membutuhkan penggandengan antar modul atu kelas. Ada beberapa jenis Kohesi; kohesi bersama, kohesi logis, kohesi temporal, kohesi posedural, kohesi berurutan, dan kohesi fungsional.
Modul dengan kohesi tinggi cupling yang rendah cenderung lebih baik, karena kohesi tinggi dikaitkan dengan beberapa sifat perangkat lunak yang diinginkan termasuk ketahanan , keandalan, usabilitas ulang , dan mudah dipahamai.
Baca Juga: Teknik Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
Tentu saja konsep ini semua mangacu pada analisa dan pengelolaan pengembangan perangkat lunak yang lebih effesien, besar dan mempunyai siklus hidup yang panjang.
0 Response to "KONSEP PENTING ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM"
Post a Comment