bakhilun_bellow-header-widget_AdSense2_970x90_as

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/A.I.): Pengertian, Definisi, Sejarah, Jenis, Fungsi, Tujuan, dan Dampak.

Memahami Artificial Intelligence (A.I.) Dasar: Pengertian, Definisi, Sejarah, Jenis, Fungsi, Tujuan, dan Dampak.

Gambaran umum tentang latar belakang masalah, tujuan penelitian, metode yang digunakan, hasil utama, dan kesimpulan dari Definisi, Pengertian dan Sejarah AI

Definisi Artificial Intelligence (A.I.)

Artificial intelligence disingkat dengan AI adalah bidang ilmu yang mempelajari tentang pengimplementasian kemampuan manusia terhadap teknologi. baik itu pola pikir, pola gerak, pola visual pada manusia. Sistem teknologi masa depan diharapkan mempunyai kapabilitas operasional manusia dalam hal memalukan melaksanakan dan memutuskan suatu persoalan.


Tujuan utama Artificial Intelligence adalah menciptakan mesin atau sistem yang dapat meniru kemampuan kognisi manusia.

Pengertian Artificial Intelligence (A.I.)

Artificial Intelligence (AI) dalam bahasa indonesia disebut dengan Kecerdasan Buatan merupakan kesatuan frasa terdiri dari dua kata Artificial dan Intelligence.
Artificial mempunyai arti palsu/dibuat-buat, merriam webster mendefinisikan atrificil sebagai dibuat, diproduksi, atau dilakukan oleh manusia terutama agar tampak seperti sesuatu yang alami. Intelligence mempunyai arti inteligensi atau kecerdasan. Definisi intelligence ini adalah kemampuan belajar, memahami dan menghadapi situasi baru atau yang sulit.
Pengertian Artificial Intelligence (A.I.) adalah kemampuan sistem komputer untuk meniru perilaku kecerdasan manusia. AI bekerja dengan cara mempelajari pola dalam menghimpun data yang sangat besar. Proses pembelajaran ini disebut machine learning.
Baca Juga: Data.
Pengertian-Definisi-Sejarah-Jenis-Fungsi-Tujuan-Dampak-AI
AI berkaitan erat dengan Algoritma, diketahui algoritma ini adalah metode/prosedur untuk memecahkan masalah matematika seperti menemukan faktor himpunan data besar dengan meminimalisir langkah tahapan operasi.

Sebuah Sistem Komputasi tanpa mengandalkan teknologi AI akan melahirkan versi-versi lanjutan, jika dihadapkan dengan perkembangan zaman. berbeda dengan jenis General AI, ia akan menyesuaikan kemampuan kapabilitasnya seiring waktu dalam menyelesaikan masalah. Namun General AI masih dikatakan fiksi.

Sejarah Artificial Intelligence (A.I.)

Sejarah AI dimulai pada abad 17 hingga abad 19, pada abad tersebut Definisi Artificial Intelligence mulai diperbincangkan dengan berbagai penelitian Disiplin Ilmu baik itu pemikiran, gagasan maupun metodologinya. Pada abad para filsuf gencar mendalami cara menciptakan mesin yang dapat meniru manusia.

Pada abad 17 hingga 19 beberapa pakar penemu yang dapat dikatakan mempunyai peran besar dalam sejarah ilmu Artificial intelligence diantaranya:

RenĂ© Descartes, bapak penemu filsafat modern. Pemikirannya membuat sebuah revolusi falsafi di Eropa. Salah satu statement terkenalnya adalah “semuanya tidak ada yang pasti, kecuali kenyataan bahwa seseorang bisa berpikir”. Filsafatnya disebut penting dan berpengaruh dalam sejarah barat modern abad 17 dan 18.

Blaise Pascal, menciptakan mesin penghitung pertama kali tahun 1642 yang dikenal yang disebut Pascalines, mesin kalkulator mekanis. Mesin itu hanya dapat digunakan untuk menghitung.

Charles Babbage and Ada Lovelace, kolaborasi antara matematikawan dan programer pertama mampu menghasilkan sebuah mesin penghitung yang dapat diprogram, mesin ini disebut Difference Machine 1833 kemudian Analytical Machine 1834.

Bertrand Russell dan Alfred North Whitehead, menerbitkan buku 3 volume yang merombak logika dasar matematika pada tahun 1910, 1912, dan 1913.

Walter Pitts, ahli logika bidang ilmu saraf komputasional. Pengusul formulasi teoritis penting tentang aktivitas saraf dan proses generatif yang mempengaruhi berbagai bidang yang disebut Generative Science. Ia juga menerbitkan Gagasan Kalkulus Logika (1943).


Pada tahun 1950-1970 produk ilmu Artificial Intelligence mulai muncul. Seperti terciptanya komputer elektronik pertama diberi nama Ferranti Mark I, dikembangkan oleh University of Manchester pada Februari 1951. Alan Turing menciptakan rangkaian uji coba kemampuan kecerdasan sebuah mesin, dikenal dengan Turing Test ditahun yang sama. Program permainan catur juga dibuat pada tahun 1951 oleh Dietrich Prinz.
Lahirnya istilah Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) pada tahun 1956 oleh John McCarthy, Sekaligus penemu bahasa pemrograman LISP. ELIZA Program terapi pasien, dibuat oleh Joseph Weizenbaum tahun 1967. Terciptanya algoritma Perceptrons yang mampu mendemonstrasikan jaringan saraf tiruan oleh Marvin Minsky dan Seymour Papert tahun 1951.

Hingga pada tahun Mobil Otonom Volkswagen Touareg bernama sanley buatan  Stanford Racing Team dan Volkswagen Electronics Research Laboratory (ERL) memenangkan DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency) Grand Challenge senilai $2 Juta.

Fungsi Dan Contoh Artificial Intelligence (A.I.)

Fungsi AI diciptakan secara sederhana dapat dirincikan sebagai berikut:

  • Asisten Virtua: Google Assistant, ALEXA Amazon, Bixby Samsung, DataBot.
  • Asisten Rekomendasi: Platform E-Commerce, Kolom related/terkait, dan kolom recommended/rekomendasi.
  • Mobil Swakemudi: self-driving car atau mobil otonom.
  • Diagnosa Medis: Stetoskop AI (Dharren Guotama, dkk), Biosensor (BRIN).
  • Sistem Security: Deteksi Anomali. Pengenalan wajah, sidik dan suara.
  • Permainan Komputer: Non-Player Character NPC Atau Bot dalam Gim, RBL, dan Quick Draw (Menggambar), World Generator (minecraft).

Lain halnya jika ditinjau dari garis besar, Fungsi AI ini dapat dikategorikan kedalam beberapa kategori. Salah fungsi AI ditinjau kategori manfaat antara lain seperti: otomatisasi, mengurangi kesalah manusia, sistem yang berjalan tanpa jam operasional kerja tinggi, dan pengumpulan data lebih cepat, akurat dan banyak.


Jenis-Jenis Artificial Intelligence (A.I.)

Secara garis besar Artificial Intelligence menjadi beberapa jenis, antara lain:
  • Artificial Narrow Intelligence (ANI) dikenal juga AI Lemah, mempunyai tingkat kemampuan kognisi lebih rendah dengan manusia, bersifat statik. AI jenisini dirancang untuk melakukan tugas spesifik. contohnya AI Gim, sistem sandi pengenalan wajah. Kebanyakan teknologi AI yang ada saat ini termasuk dalam kategori ini.
Baca Juga: Sistem Adalah?. 
  • Artificial General Intelligence (AGI) dikenal dengan AI Kuat, mirip dengan kemampuan manusia, dapat menyelesaikan permasalahan baru, memiliki kemampuan kognitif yang setara bahkan melebihi manusia. AI jenis ini masih dianggap fantasi ilmiah.


Perkembangan pesat Artificial Intelligence dalam dekade ini, klasifikasinya semakin beragam. Secara umum, AI dapat dikategorikan berdasarkan kemampuannya, tingkat kemiripannya dengan kecerdasan manusia, dan teknologi yang mendasarinya.

Dampak Teknologi artificial Intelligence (A.I.)

Apapun jenis perkembangan tentu mempunyai dampak baik negatif maupun positif, dampak tersebut dapat dinilai dari perspektif individual. Manusia sebagai user teknologi walaupun sebagai end user tetap harus memiliki self development untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan potensi diri.

Baca Juga:

Apa saja dampak Positif maupun Negatif dari Artificial intelligence (AI)?.

Dampak Positif Artificial Intelligence (A.I.)

Peningkatan efisiensi: AI dapat memproses banyak data berulang dan terus menerus secara otomatis, sehingga meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
  • Keputusan lebih baik: AI mampu mengolah sejumlah besar informasi sehingga mampu mengambil keputusan secara konsisten berdasarkan data diproses, yang dapat menghasilkan hasil yang lebih akurat.
  • Keamanan Perbankan: AI dapat membantu dalam pengelolaan transaksi keuangan perbankan seperti adanya deteksi perilaku anomali.
  • Akses informasi: Mesin pencari didukung AI dapat memudahkan hasil pencarian yang relevan dan akurat. seperti DeepSeek, ChatGPT, Llama META, Perplexity, da Claude AI.
  • Pengembangan transportasi cerdas: AI menyimpan data sensor dari kendaraan kedalam database untuk melatih model mengemudi otomatis. Mobil otonom/tanpa pengemudi dan sistem transportasi pintar dapat meningkatkan keselamatan dan efisiensi mengemudi.
Baca Juga: Sistem Adalah?.

Dampak Negatif Artificial Intelligence (A.I.)

  • Lahan pekerjaan: AI dapat menyebabkan hilangnya lahan pekerjaan, terutama pada pekerjaan sederhana.
  • Penyimpangan algoritma: AI dilatih dengan data, jika rancangan algoritma buruk, maka AI juga akan menghasilkan hasil yang bias.
  • Dilema etika: AI mempunyai Keunggulan dalam mengolah data sangat besar, ini membuat data dapat menimbulkan masalah privasi.
  • Pelemahan Kreativitas: AI mampu menyimpulkan tujuan manusia berdasarkan data yang dikumpulkan. termasuk kreativitas yang bahkan belum terpikirkan manusia.
  • Ketergantungan: Dilema yang berlebih membuat AI berperan aktif terhadap aktivitas manusia.


Kesimpulan

AI adalah teknologi berkembang pesat dan terus dikembangkan pakar peneliti yang memiliki potensi untuk mengubah dunia. Meskipun masih banyak tantangan yang harus diatasi, AI telah memberikan banyak manfaat bagi manusia. Dengan memahami dasar-dasar AI, kita dapat lebih siap menghadapi masa depan yang semakin didominasi oleh teknologi. Penting bagi kita untuk memahami teknologi ini agar dapat memanfaatkannya dengan bijak dan bertanggung jawab. Guna menghindari terjadinya penyelewengan Etika AI dan dampak AI terhadap Dunia kerja.

0 Response to "Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/A.I.): Pengertian, Definisi, Sejarah, Jenis, Fungsi, Tujuan, dan Dampak."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel