bakhilun_bellow-header-widget_AdSense2_970x90_as

Sejarah Data

Sejarah Data

Sejarah data adalah perjalanan panjang dari goresan coretan sederhana yang awalnya tidak memiliki nilai pada media tak menentu, seperti pada zaman purba. Manusia telah menggunakan data sejak zaman kuno untuk mencatat informasi tentang kehidupan sehari-hari, perdagangan, dan keagamaan.

Tanpa disadari dengan berkembangnya zaman, akhirnya menjelaskan betapa pentingnya arti dari data itu. dengan data, manusia akhirnya menciptakan dunia khayalan menjadi kenyataan, dimana dengan data akurat manusia bisa terbang, manusia bisa berada di atas maupun didalam laut, dan manusia bisa mempunyai dunia maya dan realita.

sejarah-data

Riwayat fase data dunia sekarang berada pada era yang disebut dengan big data, ditandai dengan volume data yang sangat besar, kebutuhan produksi data yang tinggi, dan berbagai kategori jenis data yang lahir. Seiring berjalannya waktu, Kompleksitas Data melahirkan cabang-cabang ilmu seperti artificial intelligence (AI) dengan sub teknik Machine Learning, Deep Learning pada fase Generative AI ini.

Dengan mempelajari perjalanan sejarah data ini, kita dapat memahami dan menghargai betapa pentingnya data dalam membentuk dunia kita sehingga mendorong kemajuan dalam sains, teknologi, dan sumber daya manusia.

Berikut sedikit wawasan tentang sejarah data, mulai dari asal usul data hingga data menjadi bahan bakar perkembangan zaman:

Ishango Bone Zaman Paleolitikum

Pada tahun 1950-an M, ditemukan sebuah alat yang diberi nama ishango bone (Tulang ishango) terbuat dari fibula seekor babon, memiliki panjang 10 cm. Ishango bone diperkirakan berasal dari zaman 19000 SM, memiliki ukiran garis teratur sekeliling diameternya, goresan teratur tersebut menimbulkan beberapa spekulasi diantaranya diyakini sebagai alat hitung sederhana dan sebagai kalender lunar (Ishango Bone: wikipedia). spekulasi terhadap Penemuan Ishango Bone tersebut tercatat sebagai bukti sejarah awal mula Catatan Informasi (data).

3400 SM Tulisan Paku Pada Lempengan Tanah Liat

Orang Mesopotamia menggunakan media tanah liat berbentuk lempengan persegi untuk menyimpan informasi, mereka menggambarkan aksara paku (cuneiform) berbentuk baji sebagai bentuk tulisannya, dengan menggunakan pena buluh pada lempengan tersebut. Cuneiform ini adalah sejarah sistem penulisan bahasa Sumeria orang Mesopotamia pada 3400 SM (HistrotriExtra). Bentuk tulisan awal ini digunakan dengan masa waktu yang lama untuk mencatat informasi penting seperti transaksi perdagangan, hukum, dan cerita (A Brief History of Data: Medium). Di Tahun ini menjadi bukti sejarah, bahwa data berevolusi dengan mempunyai bentuk sistematis jika dibanding masa sebelumnya, walaupun ambigu untuk dipahami.

Hieroglyphs Mesir

siktar tahun 3200 SM bangsa mesir kuno menggunakan metode hieratik sebagai sistem penulisan informasi. hieroglif merupakan data aksara berbentuk logogram atau simbol, ikon, atau gambar yang mewakili kata. Hieroglyphs tercatat sebagai sejarah data kuno yang diukir pada media batu dan papyrus atau lembaran kertas media tulis terbuat dari tumbuhan papirus, sebagai catatan informasi.

Data Pada China Kuno: China Oracle Bone

orang-orang Cina kuno menggunakan China Oracle Bone atau bahasa indonesia disebut tulang peramal cina untuk mencatat informasi Pada 1200 SM, disebut juga dengan jiǎgǔwén. tulang peramal ini menggunakan media tulang dan cangkang kura-kura dengan gaya tulisan piktograf diukir dengan menggunakan alat tajam, kemungkinan besar terbuat dari perunggu atau batu untuk menulis goresan tajam menyerupai gambar tertentu. jiǎgǔwén merupakan sejarah data atau informasi berasal dari cihina kuno.

Sejarah Angka Representasi Bentuk Data

Angka adalah Data yang dapat dikalkulasi. Menurut ilmuwan filologi, angka mulai digunakan pada pada era Paleolitik atas sekitar tahun 19000 SM. Tahun 1950, ditemukan sebuah artefak di Ishango negara Kongo berbentuk tulang melengkung, diasumsikan sebagai tulang mamalia. Terdapat ukiran garis-garis terstruktur pada tulang tersebut yang dikatakan sebagai angka.

Ishango Bone: wikipedia mereferensikan sebuah buku berjudul “Africa and Mathematics: From Colonial Findings Back to the Ishango Rods”, oleh Huylebrouck, Dirk (2019). buku tersebut menjelaskan bahwa, ishango bone adalah tulang alat dan kemungkinan perangkat matematika. 19000 SM merupakan sejarah awal data dalam bentuk angka ditemukan yang berupa coretan garis.

Data Dijilid: Manuskrip dan Kodeks

Antara tahun 500-an hingga 1500-an orang eropa membuat manuskrip dan kodeks untuk menulis informasi. Manuskrip dan kodeks ini ditulis tangan menggunakan pena Bulu dan tinta pada media kulit domba, kambing, atau sapi disebut dengan perkamen dan vellum (mempunyai kualitas tinggi), dimana ia ditulis dan dijilid menjadi buku sejarah informasi penting. data pada abad pertengahan ini, mulai menunjukkan bentuk- bentuk konkrit seperti jenis tulisan Uncial, Carolingian Minuscule, Gothic Script (Textura) dan Insular Script. Semua bentuk tulisan Manuskrip dan Kodeks Abad Pertengahan Eropa ini dapat diartikan dengan bahasa sekarang.

Sejarah Bentuk Awal Sistem Tulisan Representasi Data

Media harian online indonesia KOMPAS mengatakan, bahwa hampir 70% dari populasi dunia menggunakan alfabet latin sebagai sistem tulisan, sistem ini merupakan sistem populer dunia diikuti aksara China untuk tujuan informasi. Sistem tulisan merupakan deskripsi informasi atau bentuk perwakilan dari nilai sebuah data. namun, tahukah anda sejarah bentuk awal dari sistem tulisan?.

Sejarah bentuk awal dari data adalah simbol dan gambar, jawaban ini berdasarkan bukti-bukti yang telah ditemukan oleh ahli arkeolog dan filologi. Bukti gambar dan simbol merupakan representasi data adalah berdasarkan ditemukannya aksara seperti cuneiform Sumeria pada lempengan tanah liat 3400 SM, Hieroglyphs Mesir 3200 SM, Lukisan Seperti babon di Gua Altamira (Spanyol) tahun 1879 diperkirakan berumur 40000 SM, penemuan lukisan babi ditemukan di gua sulawesi Indonesia tahun 2021 yang diperkirakan berumur 45000 SM, dan lain-lain.
Baca Juga: Bentuk-Bentuk Data

Data Dapat Dicetak

pada tahun 1450-an seorang kebangsaan Jerman Johannes Gensfleisch seorang pandai logam, menciptakan mesin cetak mekanis menggunakan tinta berbahan minyak pertama dunia. mesin ini digunakan untuk membuat banyak salinan halaman yang identik (sama persis).

Lahirnya Statistik

John Graunt, seorang pembuat topi, Pada tahun 1640-an, ia adalah salah satu ahli demografi pertama. Graunt, bersama dengan Sir William Petty, mengembangkan metode statistik dan sensus manusia awal yang menyediakan kerangka kerja untuk demografi modern. Ia dianggap sebagai orang yang membuat dan mendistribusikan secara luas tabel kehidupan pertama, yang memberikan probabilitas bertahan hidup untuk setiap usia. Pada tahun 1665, ia menerbitkan buku berjudul Natural and Political Observations Mentioned in a Following Index, Di dalamnya ia menyimpan informasi dalam tabel dan bahkan mencoba untuk memprediksi harapan hidup.

Berdasarkan cerita ini dapat disimpulkan sejarah data, bahwa data berkembang dan dikelompokan. Dimana data menjadi bahan utama yang dapat dianalisa (Data Analyst) dan menghasilkan informasi sesuai.

Data Sensus dan Mesin Tabulating

Pada tahun 1890, Herman Hollerith menciptakan mesin elektromekanis Tabulating Machine. Mesin Tabulasi diciptakan dengan gabungan antara komponen listrik dan mekanik ini digunakan untuk membantu memproses data untuk informasi Sensus Amerika Serikat, data tersebut tercatat pada pada kartu berlubang. Mesin ini melahirkan kelas mesin, yang dikenal sebagai peralatan rekam unit, dan industri pemrosesan data (Wikipedia).

Sejarah Penyimpanan Data Modern

Pada Tahun 1928 Seorang insinyur mekanik (Mechanical Engineer) Fritz Pfleumer di Jerman, menciptakan mesin penyimpanan informasi ke dalam lembaran pita (magnetic tape) disebut dengan Pfleumer’s Magnetic Tape. Pfleumer’s Magnetic Tape ini mampu merekam dan memutar ulang data komputer audio, visual, dan kode binary Komputer. Mesin ini salah satu sejarah awal data disimpan secara magnetik, sekaligus menjadi landasan ide penemuan hard drive atau media penyimpanan digital modern.

Data Dan Komputasi

Sekitar tahun 1940-an, hal menakjubkan terjadi. pada awal-awal tahun tersebut tersebar desas desus, dimana para ahli sedang merancang sebuah mesin elektronik serba guna. Hingga pada tahun 1945, sebuah mesin bertenaga listrik tanpa komponen mekanik disebut komputer lahir, dan diberi nama ENIAC. ENIAC dirancang oleh John Mauchly dan J. Presper Eckert untuk menghitung tabel penembakan artileri untuk Laboratorium Penelitian Balistik Angkatan Darat Amerika Serikat. Namun, program pertamanya adalah studi tentang kelayakan senjata termonuklir (Wikipedia).

ENIAC dibangun dengan dua puluh modul yang merupakan akumulator pemrosesan dan tidak hanya dapat menambah dan mengurangi, tetapi juga menyimpan angka desimal sepuluh digit dalam memori.

Ide Data Relasional

Pada tahun 1970-an, E. F. Codd menemukan ide Relational Database (basis data relasional) untuk memanajemen data . Basis data ini merupakan sistem untuk mengatur dan mengelola data dalam jumlah besar dengan cara yang memudahkan akses dan analisis. Ide pengelolaan data dalam jumlah besar ini dapat dengan mudah diaplikasi pada berbagai bidang. Pengolahan data dengan ide berbasis sistem relasi ini menggunakan metode dimana data diuraikan hingga bagan paling kecil menjadi baris, dikelompokan berdasarkan tabel, dan diberikan Kunci Relasi untuk menghubungkan antara setiap kategori data.

Data Analyst

Ilmu yang mengkaji data tradisional tidak lagi cukup untuk mengklasifikasi data berdasarkan kebutuhan informasi dalam bidang tertentu. hingga pada tahun 1962 john Tukey menggambarkan sebuah bidang disiplin pengetahuan yang disebut "data analisis", digunakan untuk menyusun data sains masa itu. Data analis berfokus pada mengkombinasikan berbagai macam bentuk dan asal data dengan menggunakan konsep prinsip bidang tertentu, baik di bidang perbankan, kesehatan, pendidikan dan lain-lain.

Sejarah Ledakan Revolusi Data

Lahirnya empat komponen bersejarah di atas seperti ilmu statistik penyimpanan pita, komputer pertama, dan ide data relasional, memicu ledakan revolusi pemrosesan terhadap data dunia. Dimana data terus generalisasi, membuat teknologi informasi dunia tidak dapat menghentikan ekspansi data dalam revolusi dunia. diantara penyebab ledakan tevolusi data ini meliputi sejarah penemuan sebagai berikut:

hypertext and hyperlink (WWW)

Tim Berners Lee, menciptakan hypertext and hyperlink 1991. Berners Lee Menciptakan World Wide Web (WWW), adalah sistem yang memungkinkan pengguna mengakses informasi melalui internet. Berners-Lee menciptakan server web, peramban web, dan halaman web pertama di komputernya di laboratorium penelitian fisika CERN.

Kontribusi Google LLC

Diperkenalkannya Google LLC pada tahun 1998, sebagaimana yang diketahui google merupakan perusahaan multinasional Amerika Serikat yang berfokus pada produk dan jasa internet. kontribusinya terhadap akses, pengelolaan, informasi data dunia. Google LLC memiliki Produk-produk tersebut meliputi teknologi pencarian, komputasi web, dan perangkat lunak.

Big Data dan Cloud Computing

Munculnya istilah Big Data dan Cloud Computing mulai tahun 1990-an. dimana Big Data mengacu pada kumpulan data dalam skala besar yang terus tumbuh yang sulit diproses menggunakan alat teknologi terdahulu, sedangkan cloud computing mengacu pada mengacu pada penggunaan akses layanan komputasi secara online (internet).

Data Science (Ilmu Data)

Dengan adanya kebutuhan informasi dunia kian meluas akibat kebutuhan, ilmu data lagi-lagi dipaksa untuk berkembang. Setelah disiplin ilmu data analisis tidak lagi cukup, nemun kondisi sejarah data berubah dengan kemunculan Istilah Data Science. Data Science adalah ilmu yang mempelajari dan menganalisis data untuk membantu pengambilan keputusan (informasi), dimana ilmu ini merincikan semua proses data, mulai dari pengumpulan data, analisis data, pengolahan data, manajemen data, pengarsipan data, pengelompokan data, penyajian data, hingga data menjadi sebuah informasi yang dibutuhkan dan dapat dipahami semua orang dengan mudah.

Data Science Dan Artificial Intelligence (A.I.)

Sejarah ide atau istilah Ilmu Kecerdasan Buatan (AI) pertama kali dicetus oleh John McCarthy 1950. Dimana AI berfokus pada cara untuk menciptakan mesin yang mampu meniru intelektual manusia. keberadaan data sciene dalm Perkembangan AI yang dibekali Deep Learning dan Machine Learning di masa kini, mampu menghasilkan mesin-mesin otonom artinya mesin yang berdiri sendiri tanpa perlu rancangan kode program eksplisit dan campur tangan manusia.
Machine Learning dan Deep Learning yang dimiliki AI ini bertujuan agar mesin mampu belajar membuat prediksi atau keputusan dari data tanpa di program secara eksplisit.

Kesimpulan

Sejarah data bukan hal yang pendek untuk dijelaskan. Untuk masa sekarang memang eksploitasi data masih sampai tahap fase generatif AI, kedepan data akan terus mengekspansi dunia untuk menjadi bahan bakar informasi, demi efisiensi, efektifitas dan realitas informasi fungsional dunia. Artikel Sejarah Data ini dibuat agar pembaca sedikit memahami kekuatan dari sebuah data.

Data telah menjadi aset penting dalam berbagai bidang, dan perkembangannya akan terus berlanjut di masa depan. Tantangan seperti privasi dan keamanan data, etika penggunaan data, dan pengembangan teknologi baru perlu diatasi untuk memastikan bahwa data dapat digunakan secara bertanggung jawab dan bermanfaat bagi masyarakat.

0 Response to "Sejarah Data"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel