bakhilun_bellow-header-widget_AdSense2_970x90_as

Sejarah Penemuan Produk Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI)

Sejarah Penemuan Produk Artificial Intelligence (AI) dalam Lima Fase Sejarah


Sejarah produk kecerdasan buatan (AI) dimulai dari konsep teoretis tentang mesin yang dapat berpikir dan belajar, jauh sebelum teknologi yang memungkinkan AI diciptakan.Konferensi Dartmouth pada tahun 1956 menandai tonggak penting dengan diperkenalkannya istilah "Artificial Intelligence". Produk AI awal difokuskan pada pengembangan algoritma dan program komputer untuk tugas logis dan matematika, seperti bermain catur dan menerjemahkan bahasa.

sejarah_penemuan_produk_ai


Perkembangan AI mengalami pasang surut, namun kebangkitan kembali terjadi pada akhir abad ke-20 dengan kemajuan dalam daya komputasi dan algoritma pembelajaran mesin. Saat ini, produk AI telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, dengan aplikasi luas di berbagai bidang, termasuk asisten virtual, sistem rekomendasi, dan mobil otonom.
Baca Juga: Konsep Algoritma 
Berikut adalah sejarah peristiwa penemuan produk Artificial Intelligence yang disebut menjadi tonggak penting dalam evolusi AI berdasarkan 5 fase sejarah, mari bahas:


Fase Pertama 1950

Alan Turing seorang Ilmuwan Komputer menerbitkan majalah topik Artificial Intelligence berjudul Computing Machinery and Intelligence di MIND (Jurnal akademik terbitan Oxford University Press). Alan Turing mengusulkan sebuah uji kecerdasan mesin yang dikenal dengan “Turing Test”. Jika sebuah mesin dapat menipu manusia agar berpikir bahwa dirinya adalah manusia, maka mesin tersebut memiliki kecerdasan.

  • 1955 Artificial Intelligence lahir Istilah 'kecerdasan buatan' dicetuskan oleh ilmuwan komputer, John McCarthy untuk menggambarkan “ilmu dan rekayasa pembuatan mesin cerdas”
  • tahun 1955 tonggak sejarah AI ditandai dengan Konferensi Dartmouth pada tahun 1956, dimana istilah "Artificial Intelligence" pertama kali diperkenalkan oleh John McCarthy. McCarthy kemudian menciptakan bahasa Lisp. Kemudian pada tahun 1956, Allen Newell, JC Shaw dan Herbert Simon menciptakan Logic Theorist, program komputer AI pertama yang pernah berjalan.
  • 1961 UNIMATE Robot industri pertama, diciptakan oleh George Devol. Meskipun Unimate 1961 tidak berbasis AI, namun ia merupakan robot pertama yang menggantikan fungsi manusia dalam mengotomatiskan tugas-tugas berulang dan berbahaya, seperti mengangkat dan memindahkan benda-benda berat. Unimate adalah revolusioner pada masanya, Unimate lebih merupakan bentuk awal dari otomatisasi industri daripada robot berbasis AI.
  • 1964-1966 ELIZA Chatbot perintis yang dikembangkan oleh Joseph Weizenbaum di MIT (Massachusetts Institute of Technology). ELIZA dikenal sebagai "DOCTOR" yang mensimulasikan seorang psikoterapis, dirancang untuk mensimulasikan percakapan dengan pengguna, khususnya meniru seorang psikoterapis Rogerian. ELIZA dianggap sebagai salah satu program chatbot pertama dan merupakan tonggak penting dalam sejarah Natural Language Processing (NLP) dan AI.
  • 1966-1972 SHAKEY The Robot, robot gerak elektronik serbaguna pertama yang mampu berpikir tentang tindakannya sendiri dikembangkan di Stanford Research Institute (SRI). Shakey mampu beroperasi secara mandiri di lingkungan yang tidak terstruktur. Shakey mempengaruhi pengembangan robotika dan sistem otonom dan memperkenalkan konsep "perencanaan otomatis," yang menjadi bidang penelitian penting dalam AI. Shakey adalah robot perintis dasar bagi pengembangan robot berbasis AI modern.
  • Frank Rosenblatt membangun dan mengembangkan Mark 1 Perceptron pada tahun 1958, Mark I Perceptron adalah mesin pembelajaran klasifikasi gambar terawasi perintis. Mark I Perceptron merupakan mesin perintis dasar bagi pengembangan jaringan saraf tiruan dan AI modern. Mark I Perceptron adalah mesin elektronik yang mampu menerima input sensor visual kamera, memproses input sensor, menghasilkan output klasifikasi. Komputer ini terhubung ke kamera dengan 20×20 fotosel kadmium sulfida untuk membuat gambar 400 piksel.

Fase Kedua 1970-1980 Artificial Intelligence Winter

AI Winter atau Musim Dingin AI merupakan periode penurunan minat dan pendanaan dalam penelitian kecerdasan buatan (AI). Dimana ini terjadi ketika harapan yang tinggi terhadap AI tidak terpenuhi, sehingga menyebabkan kekecewaan dan keraguan. Penyebab AI winter terjadi ini karena keterbatasan teknologi yang dimiliki pada saat itu, banyak proyek AI yang dihasilkan namun tidak memberikan hasil realistis bahkan gagal, dan belum munculnya ide gagasan baru di bidang AI.

Fase Ketiga 1980

  • Istilah Machine Learning (pembelajaran mesin) pertama kali diperkenalkan oleh sekelompok matematikawan pada tahun 1920-an. Namun pada tahun 1980 machine learning melahirkan Metode algoritma backpropagation. Backpropagation itu sendiri adalah metode estimasi gradien yang umum digunakan untuk melatih jaringan saraf (Neural Network) untuk dirinya sendiri guna menghitung pembaruan parameter atau hasil baru.
  • 1995. Buku terkemuka dalam studi Kecerdasan Buatan karya Stuart Russell dan Peter Norvig edisi pertama terbit pada tahun 1995 hingga edisi keempatnya dirilis pada tahun 2020, berjudul “Artificial Intelligence: A Modern Approach”. Buku pakar ini menjadi salah satu buku acuan terkemuka dalam studi Kecerdasan buatan. Di dalamnya, mereka menyelidiki empat tujuan atau definisi potensial AI, seperti penekanan AI sebagai ilmu pengetahuan teoritis dan praktis , Mengintegrasikan subbidang AI, Menekankan AI sebagai objek perantara rasional, dan menjadikan buku yang mempunyai cakupan komprehensif atau lengkap tentang AI.
  • 1997 Deep Blue milik IBM tercipta. Deep Blue adalah sebuah mesin komputer catur yang mampu mengalahkan juara catur dunia Garry Kasparov pada tanding kedua.
  • Tahun 1998, Dr. Cynthia Breazeal berhasil menciptakan KISMET di Massachusetts Institute of Technology (MIT) memperkenalkan, Kismet adalah sebuah kepala robot cerdas yang dapat mengenali dan mensimulasikan emosi. Kismet merupakan robot pertama yang mampu menunjukkan interaksi sosial, ia memiliki perangkat input yang memberinya kemampuan pendengaran, penglihatan, dan propriosepsi. Kismet mensimulasikan emosi melalui berbagai ekspresi, ia mengekspresikan wajah dengan gerakan telinga, alis, kelopak mata, bibir, rahang, dan kepala.
  • AIBO, si robot anjing pintar berbasis AI yang dikembangkan perusahaan Sony pada tahun 1999. Aibo dilengkapi dengan keterampilan dan kepribadian emosional yang dapat berkembang seiring waktu.
  • ROOMBA Robot penyedot debu, dilengkapi sensor otonom yang membuatnya memiliki hak dan kekuasaan menentukan arah navigasi tindakannya secara mandiri. iRobot pertama kali memproduksi massal Roomba pada tahun 2002.
  • John McCarthy menulis sebuah makalah, What Is Artificial Intelligence? (Apa Itu Kecerdasan Buatan?) pada tahun 2004. Saat Itu, era big data dan komputasi berbasi Cloud sedang berlangsung, yang memungkinkan mengelola aset data yang semakin besar, yang nanti akan digunakan untuk melatih model AI masa depan.
Baca Juga: Data Adalah?.
  • Mobil Otonom buatan  Stanford Racing Team dan Volkswagen Electronics Research Laboratory (ERL) memenangkan DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency) Grand Challenge 2005 senilai $2 Juta, mobil Volkswagen Touareg otonom diberi nama Stanley.

Fase Keempat 2010

  • Pada tahun 2011 Apple Inc mengintegrasikan Siri. SIRI adalah asisten virtual cerdas memungkinkan Anda menggunakan suara untuk mengirim pesan, jadwal pertemuan, melakukan panggilan telepon ke dalam iPhone 4S.
  • Tahun 2011 IBM mempertunjukan sebuah sistem komputer berbasis kecerdasan buatan (AI), diberi nama IBM Watson. komputer AI ni mampu mengalahkan juara terhebat Ken Jennings dan Brad Rutter di Jeopardy pada sebuah acara kuis populer Televisi amerika serikat. Ini merupakan era pemrosesan bahasa alami (NLP).
Baca Juga: Sistem Adalah?.
  • 2014 EUGENE Eugene Goostman, sebuah chatbot yang telah lulus Uji Turing (Turing Test) dengan sepertiga juri meyakini Eugene adalah manusia,
  • Tahun 2014, Amazon meluncurkan Alexa, sebuah asisten virtual berbasis AI berupa speaker yang mampu menganalisa perintah suara berdasarkan kemampuan pemrosesan teknologi pemrosesan bahasa alami (NLP).
  • Pada tahun 2015, perusahaan teknologi raksasa asal China bernama Baidu, mengembangkan sebuah superkomputer bernama Minwa. Superkomputer ini dirancang khusus untuk aplikasi kecerdasan buatan (AI). Minwa difungsikan untuk analisa gambar, khususnya pengenalan dan kategorisasi gambar. Minwa menggunakan sistem Deep Learning jaringan saraf tiruan mendalam (deep neural network) disebut dengan Convolutional Neural Network (CNN).
  • Pada tahun 2016, Microsoft Corperation merilis sebuah cahtbot berbasis AI yang fiberi nama TAY "The AI with zero chill". Chatbot ini dirilis pada platform Twitter dengan diberu Nama TayTweets dengan user @TayandYou. Tay, menjadi nakal di media sosial dengan melontarkan komentar rasis yang menghasut dan menyinggung, sehingga dihentikan kembali setelah 16 jam perilisannya,
  • Pada tahun 2016 Deepmind yang merupakan sebuah perusahaan kecerdasan buatan (AI) yang diakuisisi oleh Google, menciptakan aplikasi AlphaGo. AlphaGo Adalah sebuah program komputer menggunakan kombinasi teknik machine learning dan tree search, yang dikombinasikan dengan pelatihan ekstensif, baik dari permainan manusia maupun komputer.Ia mampu mengalahkan seorang manusia juara dunia Go, Lee Sedol, dalam pertandingan lima babak yang bersejarah.

Fase Kelima 2020

  • Pada tahun 2020, sebuah perusahaan riset dan penyebaran kecerdasan buatan (AI) bernama OpenAI telah merilis sebuah aplikasi (versi beta) disebut GPT-3 (Generative Pre-trained Transformer 3). GPT-3 Adalah model bahasa raksasa (LLM) yang termasuk dalam kategori Generative AI, yang berarti ia tidak hanya menganalisis atau memprediksi, tetapi juga menciptakan sesuatu yang baru, dalam hal ini, teks. Ia dapat digunakan untuk berbagai tugas, termasuk menerjemahkan bahasa, menulis puisi, dan menghasilkan kode pemrograman..
  • Pada tahun 2020, DeepMind sebuah perusahaan yang berfokus pada pengembangan teknologi AI, mengembangkan program AlphaFold. program ini adalah program kecerdasan buatan (AI) yang melakukan prediksi struktur protein. AlphaFold dirancang menggunakan teknik Deep Learning.
  • Tahun 2021, OpenAI mengembangkan Perangkat Lunak CLIP (Contrastive Language–Image Pre-training), Clip Adalah model AI yang dapat menghubungkan teks dan gambar, termasuk pencarian gambar berdasarkan teks dan klasifikasi gambar.
  • OpenAI kembali Mengembangkan sebuah aplikasi DALL-E pada tahun 2021., DALL-E adalah model AI yang dapat menghasilkan gambar dari deskripsi teks. Dall-e juga mampu Menggabungkan konsep yang berbeda dan Memodifikasi gambar yang ada, ia menggunakan teknik deep learning untuk mempelajari hubungan antara teks dan gambar. Dall-e adalah contoh dari kekuatan AI dalam menghasilkan konten kreatif.
  • Tahun 2022, OpenAI merilis sebuah aplikasi Chatbot bernama ChatGPT, ChatGPT adalah aplikasi yang dapat berinteraksi dengan manusia dalam percakapan yang alami. Aplikasi ini dapat digunakan untuk berbagai tugas, termasuk menjawab pertanyaan, menulis teks, dan menerjemahkan bahasa.
  • Pada tahun 2023, Google AI meluncurkan sebuah ChatBot yang mirip ChatGPT, diberi nama Bard, ChatBot Bard menggunakan model bahasa berskala besar LaMDA (Language Model for Dialogue Applications). ChatBot ini dapat digunakan untuk berbagai tugas, termasuk menjawab pertanyaan, menulis teks, dan menerjemahkan bahasa.
  • Multimoda Learning Tren AI 2024, melahirkan Sebuah model pembelajaran yang disebut dengang Model Multimoda. Model multimoda adalah sistem AI yang dirancang untuk memproses beberapa bentuk masukan sensorik yang dirancang untuk bekerja dengan berbagai jenis data, seperti teks, gambar, audio, dan video. Model ini mampu memahami dan menghubungkan informasi dari berbagai sumber data tersebut, sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif dan akurat tentang suatu konsep atau peristiwa.

Kesimpulan

Penting untuk diingat bahwa AI bukan saingan manusia dan perkembangan AI juga menimbulkan dampak teknologi, tantangan dan pertanyaan etika yang perlu kita hadapi. Secara keseluruhan, sejarah produk AI adalah bukti nyata dari kekuatan imajinasi dan inovasi manusia. Dengan terus mendorong batasan teknologi dan menjelajahi potensi AI, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih cerdas dan lebih baik bagi kita semua.

0 Response to "Sejarah Penemuan Produk Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel